UPIN IPIN: THE DARKEST SECRET - BAB 7
“BELENGGU SKANDAL TABU”
WARNING: cerbung ini akan memuat konten dewasa
“Kak Ros?” ucap Upin tak percaya, “Kakak yang melakukan ini semua?”
“Maafkan Ibu, Upin. Maaf awak harus mengetahui semuanya dengan cara seperti ini ...”
“Ibu?” mata Upin membelalak. Kenyataan itu seakan mengoyak jiwanya. “Kak Ros adalah ...”
“Saat itu saya masih sangat muda dan tinggal di kota. Namun saya terlalu polos dan naif sehingga ...” Kak Ros menjelaskan dengan mata sembab dan gigi bergemeletak, “Saya membuat kesalahan yang sangat besar dengan mempercayai janji-janji pemuda itu. Dia sangat tampan dan dia berjanji akan menikahi saya. Namun begitu saya hamil, ia justru lenyap ditelan bumi. Melarikan diri.”
Air mata akhirnya jatuh di pipi wanita itu.
“Sayapun menemui ibu saya, yakni Opah kalian, membawa aib ini. Kami berusaha sebaik mungkin menyembunyikan kehamilan saya hingga lahirlah kalian. Tentu saja demi nama baik keluarga kami, Opah terpaksa pindah ke Kampung Durian Runtuh dimana tak ada seorangpun yang mengenal kami mengarang cerita. Namun itu semua demi kebaikan kalian ... kebaikan kita semua ...”
Tanpa sadar Upin juga mulai menitikkan air mata.
“Mail dan kawan-kawan memeras Opah karena mengetahui rahasia itu?”
“Benar. Suatu hari pemuda itu muncul kembali, mencoba untuk mengambil kalian berdua. Namun kami menolak. Mungkin saat itulah Mail dan kawan-kawan mendengar pertengkaran kami dan menggunakan rahasia itu untuk ...” Kak Ros mulai menjerit di sela tangisannya, “Ya Tuhan! Semua ini karena saya ... Opah meninggal karena saya ...”
Dengan perlahan, namun pasti, Kak Ros mengarahkan moncong senjata itu ke pelipisnya.
“Kak ... Upin mohon ... letakkan pistol itu ...” pinta Upin.
“Maafkan Ibu, Nak. Selama ini Ibu terpaksa menelantarkan salah satu dari kalian ...”
“Kak Ros ... Jangan ...!!!”
“Ibu melakukannya semua demi kalian ...”
“DOOOOR!!!”
“IBUUUU!!!” teriak Upin.
Ia segera berlari berusaha menangkap tubuh wanita itu. Ia tahu ia tak bisa menyelamatkan ibunya, namun paling tidak ia bisa mendekapnya untuk terakhir kali.
Ia terisak sembari memeluk jenazah Kak Ros.
Kenapa semuanya harus berakhir seperti ini? Kenapa?
Tidak!
Tiba-tiba ia merasa tersentak begitu menyadari sesuatu.
Ini belum selesai.
Ada yang aneh.
Jelas bukan Kak Ros yang membunuh Ipin.
Lalu siapa?
Siapa dalang di balik ini semua?
Upin mencoba mengingat.
Ia melewatkan sesuatu.
Ada yang tidak beres.
Ia ingat ada yang dikatakan Fizi, sesuatu yang tidak sesuai dengan ini semua.
***
“Kau adalah seorang tentara kan? Ehsan meninggal karena cekikan yang amat kuat hingga mematahkan lehernya. Tak banyak orang di kota ini yang sekuat dirimu.”
***
Wajahnya melongo.
Mustahil Kak Ros pelakunya. Ia takkan sekuat itu.
Hanya ada satu orang yang bisa.
Segala bukti menunjuk pada orang itu, namun itu tak mungkin.
Upin sulit untuk mempercayainya.
Mustahil dia pelakunya!
TO BE CONTINUED
Posting Komentar