UPIN IPIN: THE DARKEST SECRET - EPILOG
WARNING: cerbung ini akan memuat konten dewasa
“Kenapa dengan Papa, Ma?” Udin terbangun dan hampir menangis melihat ayahnya tertunduk berlumuran darah, namun Susanti dengan cekatan menenangkannya.
“Ssssst ... Papa hanya tertidur, Sayang. Ia butuh beristirahat. Jangan ganggu dia.”
“Kemana kita akan pergi, Ma?”
“Bertemu kakek dan nenekmu, apa kau mau?”
“Di Kuala Lumpur?” bocah itu langsung bersemangat, “Mau! Mau!”
“Nah, sekarang makanlah nasi lemak ini, Sayang.” Susanti membukakan nasi bungkus dan menyuapkannya ke mulut anak semata wayangnya itu.
“Sebentar lagi kita akan berkumpul dengan mereka.”
Sambil berlinang air mata, Susanti memasukkan kepalan nasi itu juga ke mulutnya dan mulai menelannya.
TAMAT
Posting Komentar