VIDEO RACIST DAN BIGOTRY INI BAKAL MEMBUAT KALIAN MERAH PADAM!



(sumber gambar)
Bukan rahasia lagi bahwa masalah rasisme dan kaum bigot sudah menjadi masalah yang merajalela di dunia, nggak hanya di Amerika Serikat saja (seperti yang biasa kita baca dan lihat di socal media semenjak Trump menang), namun juga di Indonesia, hingga mempengaruhi kondisi politik tanah air.
Kata “racist” atau rasisme sendiri berarti orang yang suka mendiskriminasikan orang lain berdasarkan ras atau warna kulitnya, serta merasa bahwa ras-nya lebih superior ketimbang ras yang lain. Secara luas, perilaku rasisme juga bisa ditujukan untuk orang-orang dengan etnisitas berbeda (walaupun rasnya sama) dan juga keyakinan yang berbeda (nggak hanya agama, namun juga pandangan politik berbeda, walaupun agamanya sama).

Sedangkan “bigotry” atau kaum bigot (berasal dari bahasa Prancisnya “munafik”) adalah orang yang tidak toleran terhadap pendapat dan keyakinan yang berbeda dengan dirinya. Orang bigot juga memperlakukan orang-orang yang berbeda dengannya secara diskriminatif. Contoh “bigotry” adalah orang yang membeda orang lain yang memiliki etnisitas dan budaya yang berbeda dengannya. Padahal jika ditilik lebih dalam, dia sendiripun pasti memiliki etnisitas dan budaya sendiri, namun dia tidak mau etnisitas dan budayanya dibenci orang lain.
Semenjak maraknya media sosial, banyak perilaku kaum rasis dan bigot ini menyeruak berkat viralnya rekaman aksi mereka. Salah satu kompilasi perilaku rasis ini gue peroleh di YouTube dan jujur bikin gue (atau bahkan siapapun) yang melihatnya menjadi marah. Video ini menunjukkan perilaku rasis kaum kulit putih terhadap kaum imigran yang berasal dari ras lain, bisa dari kulit hitam, India, Arab, maupun Latin (Hispanik). Parahnya, perilaku rasis ini juga terjadi di tempat umum, bahkan tempat dimana mereka bekerja dengan halal untuk menyambung hidup.
Silakan disimak dan katakan apa pendapat kalian.

Dari kasus di atas, ada dua kasus yang bener-bener bikin gue gelagapan. Pertama adalah pria berkursi roda yang menyerang seorang pria berdarah Puerto Rico secara verbal hanya gara-gara sang pria berbicara dengan ibunya dengan bahasa asli mereka. Pria berkursi roda berpendapat bahwa semenjak mereka tinggal di Amerika Serikat, maka mereka wajib menggunakan bahasa Inggris. Padahal jelas sang pria mungkin berbicara dengan ibunya yang mungkin tidak tinggal di Amerika Serikat ataupun bisa berbahasa Inggris.
Gue tentu bersimpati penuh pada sang pria yang menjadi korban rasisme ini. Beruntung dia melakukan langkah tepat dengan merekam seluruh konfrontasi itu karena setelah itu polisid atang dan dia bisa menunjukkan bahwa selama ini dia-lah yang benar. Mungkin kalian berpikir, “Halah itu kan orangnya pakai kursi roda, tendang aja.”Namun melihat “kemarahan murni” dari pria rasis ini, gue malah merasa kasihan. Dia jelas memiliki masalah atau gangguan mental jika sampai terlihat semarah itu. Orang waras pastilah tidak akan melakukan hal seperti itu di depan umum. Apalagi jika melihat latar belakangnya sebagai mantan tentara yang lumpuh, pastilah dia mengalami banyak hal berat dan traumatis serta membuatnya menjadi “pahit” dalam menghadapi hidup. Sang pia yang menjadikorban-pun terdengar terus bersikap sabar dan nggak membalas sang pria berkursi roda dengan makian yang sama, gue rasa itu hal yang bijak.
Kasus kedua yang juga membuat gue prihatin adalah rekaman terakhir ketika seorang anak SMA terlambat masuk ke kelas dan dimarahi gurunya (yang seorang keturunan Tionghoa) namun justru melontarkan emosi yang jelas sekali tidak pantas diucapkan kepada orang yang lebih tua. Perilakunya memang sudah diluar batas, namun lagi-lagi, walaupun perbuatannya tercela dan tak pantas ditiru serta patut dihukum, terlihat bahwa ini sudah tidak wajar. Mungkin saja sang anak mengalami sesuatu di kehidupan pribadinya atau di sekolah sehingga amarahnya memuncak seperti itu. Yang jelas, si anak butuh konseling dari psikolog atau psikiater untuk memperbaiki amarahnya, ketimbang penghujatan dan penghakiman dari kita.
Bagaimana menurut kalian dengan pengalaman rasis di atas? Apa yang akan kalian lakukan jika menghadapi hal seperti itu? Ataukah kalian sendiri diam-diam berperilaku rasis dan bigot. Yang jelas, di dunia yang beragam dan multikultural dan multi-agama seperti ini, perilaku seperti itu wajib dijauhi. Kita harus memperlakukan orang lain dengan baik tanpa membeda-bedakan, seperti kita ingin diperlakukan oleh orang lain.